Selamat Datang
di Blog Kami
  • Latihan Blog
  • Contoh Tulisan
  • Peresmian Tpku oleh Bupati Jepara
  • Galeri Peresmian Tpku oleh Bipati Jepara
  • Ma Matholiul Huda Troso Juarai Lbb

Sabtu, 21 Januari 2012

Pesan dari Roket Hamas

0 komentar
Serangan roket dari Gaza telah memaksa warga Israel untuk lari dalam jumlah yang makin banyak, meningkatkan keyakinan di kalangan pimpinan militer Israel bahwa misil Hamas bisa mengancam fasilitas nuklir paling rahasia bangsa itu di Dimona.”

(Fox News, 2/1)

Salah satu elemen yang banyak diperbincangkan selama berlangsungnya serangan Israel di Jalur Gaza adalah roket Hamas. Roket-roket itu, menurut Israel, ditembakkan ke sejumlah kota di wilayahnya. Berbeda dengan Israel yang bisa mengerahkan persenjataan udara, laut, dan darat yang berteknologi tinggi, roket—bersama mortir—itulah yang jadi tulang punggung persenjataan Hamas.

Selama tahun 2008, pihak Hamas, seperti dicatat Israel, telah menembakkan 1.750 roket (dan 1.528 peluru mortir), 2 kali lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2007 dan 2006 serta 5 kali lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. (GlobalSecurity.org)

Dengan roket itu pula Hamas bisa memberi ancaman lebih terhadap kota-kota Israel. Sebelum 2008, hanya kota Sderot (berpenduduk 20.000 jiwa) dan wilayah di sekitar Jalur Gaza yang bisa menjadi sasaran roket. Namun, pada 2008 pihak Hamas bisa menarget kota Ashkelon dan Netivot. Malah sejak Israel melancarkan agresi yang diberi nama Sandi Operation Cast Lead, Hamas bisa meluncurkan roket ke kota yang lebih jauh, seperti Ashdod dan Beersheba.



Membaca ”kemajuan” di atas, bisa jadi yang muncul adalah keperkasaan militer. Namun, dibandingkan dengan militer Israel yang disokong penuh Amerika Serikat, tentu roket Hamas belum setara. Namun, dalam banyak foto, kita sering melihat pejuang Hamas mengusung roketnya. Sebagian memang panjangnya hanya 80 cm sehingga cukup ditenteng.

Akan tetapi, kalau Israel begitu merisaukannya, pastilah ada alasan kuat. Sebagian tentu pertimbangan keamanan penduduk, tetapi yang tidak kalah dirisaukannya, dengan jangkauan yang terus bertambah, roket-roket itu juga mengancam arsenal nuklirnya.

Kalangan di Israel takut kalau roket Hamas dibiarkan, hanya tinggal soal waktu sebelum instalasi nuklir di Dimona, yang terletak 32 kilometer di sebelah timur Beersheba, jatuh dalam sasaran roket Hamas (Fox News, 2/1).

Kita tahu, Dimona adalah satu-satunya reaktor nuklir Israel dan banyak diyakini, di sanalah Israel menyimpan sekitar 200 hulu ledak nuklirnya.

Terus ditingkatkan

Berada dalam posisi serba terbatas, Hamas—dan juga Hezbollah—telah memilih roket sebagai andalan. Roket menjadi simbol perlawanan dalam konflik asimetri. Dengan memanfaatkannya secara cerdik, roket—seperti diperlihatkan dalam perlawanan pejuang Hezbollah pertengahan tahun 2006—bisa merepotkan Israel.

Kemarin, juru bicara Hamas di Dewan Legislatif Palestina, Musheir al-Masri, menyatakan, roket-roket yang sudah diluncurkan baru merupakan pesan pertama. Kalau konflik meningkat, serangan roket akan ditingkatkan dan Israel akan ”dihantam dengan cara yang belum pernah terjadi sebelum ini”.

Dari mana Hamas mendapatkan roketnya? Sebelum ini, Iran banyak disebut sebagai pemasok roket Hamas. Kini, roket Hamas juga disebut buatan China.

Jangkauan roket Hamas yang paling jauh sekitar 40 km. Banyak yang mengatakan, itu roket Grad. Ini nama Rusia atau ”Katyusha yang ditingkatkan”. Namun, Israel meyakini, roket yang ditembakkan ke Ashdod harus punya jangkauan dua kali lebih jauh daripada BM-21 Grad. Foto yang dibuat dari roket yang jatuh di dekat Ashdod memperlihatkan bahwa itu roket 122-mm, berarti juga bukan roket buatan Iran, apakah itu Oghab yang berjangkauan 34-45 km atau Fajr-3/Ra’ad dengan jangkauan 45 km.

Dugaan pun lalu mengarah pada roket buatan China yang bernama WeiShi (yang secara harfiah berarti ”Pengawal”). Keluarga roket WS yang berjenis sistem roket peluncur banyak (multiple launch rocket system) ini dikembangkan oleh Sichuan Aerospace Industry Corporation di Chengdu, Provinsi Sichuan. Seri roket WeiShi ini termasuk WS-1E 122-mm dengan jangkauan 40 km. Adapun roket Grad, Israel mengetahuinya dari roket yang ditembakkan ke Ashkelon.

Roket Qassam

Dari jenis-jenis roket Hamas, yang paling banyak selain Grad dan WeiShi adalah roket Qassam yang jangkauannya lebih pendek. Roket ini mulai diproduksi September 2001, menyusul pecahnya intifada Al Aqsha.

Roket yang namanya diambil dari pejuang asal Suriah yang melawan kuasa kolonial Eropa di Timur Tengah pada 1920-an dan 1930-an ini berbentuk silindris, dengan selongsong besi. Roket ini tidak dilengkapi sistem pengarah dan tidak akurat, tetapi ketika mulai dipergunakan untuk menyerang wilayah Israel, Maret 2002, ia menciptakan efek psikologis besar. Ini karena sebelum hadirnya Qassam, pejuang Palestina tidak punya alat untuk melakukan serangan jarak jauh.

Karena ukurannya yang kecil sehingga mudah dibawa dan peluncurannya simpel, Israel kesulitan menghentikan produksinya.

Kini dilaporkan sudah ada Qassam-4 yang punya jangkauan 17 km.

Menanggapi serangan roket Qassam, Israel telah sering melancarkan serangan ke pabrik pembuatan dan situs-situs peluncuran di Jalur Gaza, juga memasang sistem radar pemberi peringatan dini untuk memberi tahu warganya agar bersembunyi di tempat perlindungan bom.

Simbol kekuatan

Sebagai bangsa yang masih hidup dalam kesempitan, Palestina tidaklah mampu mengembangkan kekuatan perang sebagaimana Israel dengan Israel Defence Force yang punya sekitar 500 pesawat tempur, 200 heli tempur, dan 3.000 tank. Israel bahkan sudah punya rudal balistik jarak sedang Jericho. Namun, roket-roket yang tergolong sederhana itu memberi kekuatan pejuang Palestina.

Wujud perang asimetri, seperti halnya David yang melawan Goliath, masih menonjol, tetapi tampak bahwa roket telah memberi warna lain dalam perlawanan Palestina. Negara-negara yang menghadapi ketimpangan besar dengan lawan potensialnya pun bisa melihat roket sebagai jalan keluar meski kini upaya pengembangan roket telah dikekang oleh Missile Technology Control Regime yang didirikan Barat tahun 1987.

Hamas dengan roket-roket yang belum akurat, tetapi berjangkauan makin jauh telah membuat Israel cemas dan kini Israel mengerahkan kekuatannya untuk membungkam roket-roket itu sebelum jangkauan mereka semakin mengancam Dimona atau kota-kota besar Israel lainnya.



Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringatan Dini

0 komentar
BANDUNG, SELASA — Fenomena bulan baru dan bulan purnama berpotensi dijadikan alternatif lain sistem peringatan dini menjelang kejadian bencana alam gempa bumi. Fenomena bulan baru dan purnama dikatakan berpotensi menyebabkan pelepasan energi di lempeng bumi.

Demikian dikatakan Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaludin, Selasa (6/1), terkait alternatif astronomi dalam sistem peringatan dini gempa bumi.


Menurut Thomas, hal itu disebabkan perbedaan dua arah gaya bumi, menuju dan menjauhi bulan atau matahari. Hal itu dikatakannya rentan mengganggu atau melepaskan energi dalam struktur lempeng bumi, khususnya di daerah perbatasan waktu pagi dan magrib.

"Dengan adanya kejadian ini, sangat mungkin lempengan yang sudah rawan lantas bergerak," katanya.

Bulan purnama, dikatakan Thomas, terjadi ketika bumi berada di antara bulan dan matahari. Untuk Januari 2009, bulan purnama pada tanggal 11 Januari. Sementara itu, bulan baru ketika bulan berada di antara matahari dan bumi dan terjadi tanggal 26 Januari 2009.

Thomas memberikan beberapa contoh gempa bumi yang terjadi di Indonesia beberapa waktu terakhir. Beberapa di antaranya bahkan berkekuatan tinggi dan memakan banyak korban jiwa.

Di antaranya, gempa Alor pada 12 November 2004 terjadi menjelang bulan baru, 28 Ramadhan 1425 dan gempa Nabire pada 26 November 2004 terjadi menjelang purnama, 13 Syawal 1425.

Selain itu, gempa Aceh pada 26 Desember 2004 terjadi saat purnama, 14 Dzulqaidah 1425; gempa Simeulue pada 26 Februari 2005 terjadi setelah purnama, 16 Muharram 1426; dan gempa Nias pada 28 Maret 2005 terjadi setelah purnama, 17 Safar 1426. Gempa Mentawai pada 10 April 2005 terjadi pada bulan baru, 1 Rabiul Awal 1426, dan gempa Yogya pada 27 Mei 2006, terjadi menjelang bulan baru, 29 Rabiuts Tsaniah 1427, juga termasuk di dalamnya.

Oleh karena itu, ia mengharapkan agar para ahli dan pakar gempa bumi bisa menimbang hal ini sebagai salah satu sumbangan peringatan dini gempa bumi. Diharapkan, dalam bulan baru dan purnama, kewaspadaan bisa ditingkatkan. Tujuannya, agar kejadian gempa bumi tidak menimbulkan korban.

Bagi masyarakat, hal ini bisa dijadikan pegangan. Bagi mereka yang hidup di daerah rawan bencana gempa bumi, hal ini merupakan sumbangan peringatan dini lainnya. Dengan begitu, mereka diharapkan bisa mandiri mempersiapkan sebelumnya atau menyelamatkan diri ketika terjadi gempa bumi.

dari : www.kompas.com




Hamas Mengumumkan Gencatan Genjata Setelah Israel Menyatakan Gencatan Senjata

0 komentar

Gaza, 18 Januari (Reuters) - Hamas mengatakan pada hari Minggu ini akan segera menghentikan penyerangan bersama dengan kelompok militan di Jalur Gaza dan memberikan waktu Israel, yang sudah dinyatakan sepihak gencatan senjata, satu minggu untuk menarik pasukan nya dari wilayah.

Juru bicara untuk Perdana Menteri Israel Ehud Olmert mengatakan sebelumnya bahwa jika gencatan senjata yang diadakan di daerah pemerintahan Hamas, Israel bisa memulai proses penarikan pasukannya.

"Hamas dan kelompok yang mengumumkan gencatan senjata di Gaza dan segera mulai memberikan Israel satu minggu untuk menarik," kata Ayman Taha, seorang pejabat Hamas di Kairo untuk berbicara dengan Mesir pada truce deal.

Kelompok Islam yang sebelumnya mengatakan ia tidak akan menghentikan serangannya jika tentara Israel masih di Jalur Gaza.

Taha mengatakan Hamas telah menuntut pembukaan semua perbatasan Gaza sebagai jalan masuknya "semua bahan-bahan makanan, dan barang kebutuhan dasar". Israel merapatkan bolakadenya dari Jalur Gaza setelah Hamas menangkap wilayah dari pasukan yang setia kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada 2007.

Hanya hari sebelumnya, militan Palestina di Jalur Gaza menembakkan roketke selatan Israel dalam bantahan sepihak dari gencatan senjata yang dinyatakan Olmert terlambat pada hari Sabtu dan pergi yang berlaku pada jam 2 (00:00 GMT) pada hari Minggu.

Olmert mengatakan Israel tidak akan pasukannya kembali sampai pasukan Hamas sepenuhnya tidak menyerang dan ia terancam dengan militer akan sangat merespon kepada serangan pada prajurit atau lintas-batas roket.

Pemimpin dari Inggris, Mesir, Perancis, Jerman, Italia dan Turki dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon bertemu di Mesir resor Laut Merah di Sharm el-Sheikh pada jam itu untuk mengkoordinasikan kebijakan pada konflik Israel-Palestina.

"Israel harus membolehkan akses penuh untuk pekerja kemanusiaan, dan bantuan perlengkapan," Perdana Menteri Inggris Gordon Brown mengatakan kepada wartawan pada pertemuan puncak. "Kami juga harus mengakhiri isolasi ekonomi Gaza dengan membuka kembali perlintasan yang menghubungkan ke dunia luar."

Mesir mengatakan akan mencoba untuk mengumpulkan membantu menghidupkan menyatakan gencatan senjata Israel menjadi kesepakatan bersama yang mengarah ke penarikan Israel dari Jalur Gaza.

Selama 22 hari, serangan Israel menewaskan lebih dari 1300 Palestina, termasuk 700 warga sipil, kata pejabat medis Gaza. Israel mengatakan ratusan penembek jitu adalah di antara orang mati. Sepuluh tentara Israel dibunuh serta tiga warga sipil Israel terkena roket.

ROKET

Beberapa jam setalah gencatan senjata yang dimulai Israel, lima militan Gaza menembakkan roket ke kota Sderot Israel, tidak ada korban, seorang juru bicara militer Israel mengatakan. Pada sore hari, sembilan roket lain menghantam Israel, kata polisi.

Dalam laporan pertama kematian sejak gencatan senjata dimulai, seorang Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel di dekat kota Khan Younis setelah bom mortir ditembakkan di daerah itu, kata pekerja medis. Mereka diidentifikasi sebagai orang sipil.

Olmert mengatakan Israel operasi, diluncurkan dengan tujuan untuk menyatakan berakhir lintas perbatasan serangan roket yang menewaskan 18 orang di Israel selama delapan tahun sebelumnya, telah tercapai semua tujuan.

Olmert dikutip internasional didukung kesepahaman dengan Mesir, tetangga Gaza bagian selatan, dalam mencegah Hamas penyelundupan dari rearming melalui terowongan sebagai alasan dibalik keputusan Israel untuk menghentikan serangan-nya.

Kiri yang berubah-ubah akan menjadi masalah di jantung konflik - blokade Israel dari Jalur Gaza. Hamas, walaupun hit keras oleh udara dan tanah promosi, de facto tetap menjadi kekuatan dalam daerah kantong pantai.

Tanpa dengan Hamas, diplomat mengatakan mereka takut akan membiarkan Israel hanya menitis barang ke Gaza, hampering rekonstruksi dan menciptakan lebih banyak kesulitan bagi masyarakat.

Olmert, berbicara tentang Minggu dari serangan roket, yang berkata kepada kabinet Israel telah reassessing dengan gencatan senjata dan pasukan yang terus "siap untuk bertindak di wilayah" jika "pelanggaran seperti yang terjadi pagi ini terus".

Beberapa jam setelah gencatan senjata dimulai, tentara Israel dipindahkan dari Beit Lahiya, wilayah militan telah digunakan sebagai tanah untuk meluncurkan lintas batas serangan roket.

Ambulans Palestina mengangkut lebih dari 95 orang, sebagian besar dari mereka penembak, yang berada di puing bangunan di sekitar daerah Beit Lahiya, polisi Hamas dan pejabat kesehatan mengatakan.

Warga yang meninggalkan rumah selama peperangan berlangsung pun kembali untuk memastikan apakah rumah mereka masih atau tidak. Anak-anak dipilih melalui puing untuk menemukan tas sekolah dan buku-buku robek.

Sebuah kolom dari tank dan tentara Israel, Israel menahan beberapa bendera, diri dari Jalur Gaza yang tentara sebut "istirahat dan relaksasi".

Tetapi beberapa dari tank membentuk posisi 100 meter di Gaza, sementara yang lain tetap digunakan pada di sisi timur kota Gaza.

(Reuters)

Berita

  • Pesan dari Roket Hamas

    ”*Serangan roket dari Gaza telah memaksa warga Israel untuk lari dalam jumlah yang makin banyak, meningkatkan keyakinan di kalangan pimpinan militer Israel...
  • Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringatan Dini

    *BANDUNG, SELASA* — Fenomena bulan baru dan bulan purnama berpotensi dijadikan alternatif lain sistem peringatan dini menjelang kejadian bencana alam gempa...

Islam